RATUSAN EKOR HPR DI DESA GULINGAN BERHASIL DIVAKSINASI DALAM RANGKA PERINGATAN WORLD RABIES DAY DAN BKKH FKH KE-40 FKH UDAYANA
LPM SS – Dalam rangka World Rabies Day dan BKKH FKH Ke-40, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Badung, PDHI Bali, dan Forum Dokter Hewan Peduli (FDHP) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa vaksinasi, KIE, dan sterilisasi Hewan Penular Rabies (HPR) sebagai upaya pembebasan rabies di Bali pada Jumat (6/10) dengan sumber dana dari Pengabdian Udayana Mengabdi LPPM Universitas Udayana dan Program Studi Magister Kedokteran Hewan. Sejumlah tamu undangan, di antaranya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Gulingan, serta Kepala SD Gulingan turut membersamai jalannya kegiatan ini. Kegiatan pengabdian berlangsung di salah satu desa wisata di Bali, yakni Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Dipilihnya Desa Gulingan sebagai lokasi pengabdian bukanlah tanpa sebab. Dekan FKH Unud, Prof. Dr. drh. I Nyoman Suartha, M.Si., menyampaikan bahwa sebagai desa wisata, masyarakat Desa Gulingan berkewajiban memberi rasa aman dan nyaman kepada wisatawan yang salah satunya dengan menjamin desa bebas dari penyakit rabies.
“… salah satu indikator aman suatu desa wisata adalah bebasnya desa dari ancaman rabies,” ucapnya.
Guna menciptakan desa bebas rabies tersebut, maka FKH Unud bersama dengan pihak yang berkepentingan lainnya menggalakkan upaya pencegahan rabies, di antaranya dengan vaksinasi, KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi), serta pengurangan populasi anjing dan kucing melalui program sterilisasi.
Program vaksinasi rabies menyasar sebanyak 13 Banjar di Desa Gulingan, meliputi Banjar Angkeb Canging, Babakan Kangin, Babakan Kawan, Badung, Batulumbung, Dharmayasa, Lebah Sari, Munggu, Sedahan, Tengah Kaler, Tengah Kelod, Ulun Uma Badung, Ulun Uma Wedan. Di setiap banjarnya ditugaskan sebanyak 4-5 vaksinator dengan jumlah vaksin rabies yang disediakan kurang lebih sebanyak 100 dosis vaksin. Vaksinasi tidak hanya dipusatkan di banjar saja tetapi juga dilakukan secara door-to-door di lingkungan sekitar banjar. Didapati jumlah HPR yg berhasil divaksinasi yaitu sebanyak 530 ekor anjing dan 44 ekor kucing.
Adapun program KIE yang dilaksanakan berupa kegiatan sosialisasi rabies kepada anak-anak di tiga sekolah dasar, yakni SDN 3, SDN 4, dan SDN 6 Gulingan. Sosialisasi ini berisi edukasi kepada anak-anak seputar hewan penular rabies, ciri-cirinya, serta pencegahan dan penanganan awal terhadap gigitan HPR. Sebagai usia rentan, anak-anak wajib mengetahui betapa bahayanya penyakit rabies. Adanya edukasi sejak dini ini menjadi elemen penting untuk menyukseskan program pengendalian penyakit rabies di masa mendatang.
Selain vaksinasi dan KIE, diselenggarakan pula program sterilisasi anjing dan kucing yang dipusatkan pada Banjar munggu. Pemusatan dilakukan agar dokter hewan dapat melakukan pengawasan kepada hewan terkait sejak dianastesi hingga sadar kembali. Diketahui jumlah HPR yang disterilisasi sebanyak 16 ekor, terdiri dari kastrasi anjing 8 ekor, kastrasi kucing 2 ekor, dan ovariohysterectomy (OH) anjing sebanyak 6 ekor. Pelaksanaan sterilisasi bertujuan untuk mengurangi jumlah populasi HPR sehingga dapat menekan penyebaran virus rabies.
Tidak hanya program pembebasan rabies, FKH Unud juga memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dan penanganan penyakit kulit pada 17 ekor anjing dan kucing di Banjar Munggu. Dibagikan pula sebanyak 40 botol shampoo kulit yang merupakan salah satu produk hasil penelitian dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Seluruh rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang diusung oleh FKH unud disambut dengan baik dan penuh antusias dari masyarakat. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini semakin meningkatkan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat akan bahayanya penyakit rabies. Mari bersama-sama turut serta mewujudkan dunia bebas rabies pada tahun 2030!!
Penulis : Wanda -LPM SS