Mendukung Pengembangan Energi Terbarukan, Fakultas Teknik Mengadakan Semnas Yang Dihadiri Oleh Instansi Pemerintah
DENPASAR- Peduli lingkungan dan keadaan bumi yang semakin hari semakin memprihatinkan, Fakultas Teknik Universitas Udayana mengadakan Seminar dengan tema “Regulasi Dan Peluang Solar Rooftop untuk mempercepat Bauran Energi Terbarukan”, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan. Dalam seminar ini menghadirkan beberapa narasumber yang berpengalaman dalam hal tersebut. Seminar ini, dihadiri oleh beberapa intsansi pemerintahan serta Perguruan Tinggi yang ada di Bali. Untuk mencapai kegiatan tersebut dalam seminar salah satu topik yang menjadi inti pembahasan adalah dengan memanfaatkan energi matahari (panel surya) yang dirubah menjadi energi listrik. Dengan memanfaatkan energi surya maka akan mengurangi C02 atau pencemaran udara sehingga menciptakan lingkungan yang sehat atau hijau.
“Dengan adanya energi baru terbarukan disamping pemanfaatan untuk efisiensi ternyata hasil dari produk EBT setara dengan penurunan emisi dari penggunaan batu bara sekitar 154,81 ton, penurunan emisi CO2 setara dengan 183,84 ton, dan setara dengan penanaman pohon rindang sebanyak 252 pohon. Setelah menggunakan PLTS DPR RI mengalami penurunan biaya penggunaan listrik kurang lebih sekitar 100-200 juta per bulan”, ujar Bapak Waluyo SE., MAP., selaku salah satu narasumber yang hadir dalam seminar tersebut.
Langkah awal yang akan dilakukan oleh pihak terkait sendiri adalah melakukan survei ada berapa yang akan mendaftarkan diri agar dapat menentukan SOP serta infrastruktur KWH Exim Expor Impor sehingga pelanggan dapat segera datang ke ULP (Unit Layanan Pelanggan). Akan tetapi dalam menggerakan pelanggan tentu bukanlah hal yang mudah ini jelas dari yang disampaikan oleh pihak PLN sendiri saat menjawab pertanyaan dari Tim MAESTRO. Dalam penjelesannya mengajak para Provider untuk ikut dalam menggerakkan pelanggan. Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa perlu tempat yang pasti untuk mendirikan PLTS agar jika sudah berdiri tidak dilakukan pembongkaran lagi.
Tentu dalam mendirikan PLTS akan menghadapi banyak kendala salah satunya adalah biaya. Akan tetapi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan keikusertaan PT Agra sebagai mitra kerja sama dalam kegiatan ini. Pihak PLN sendiri menyampaikan bahwa dengan keikusertaan PT Agra dalam kegiatan ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut. Keuntungan menggunakan PLTS bagi pelanggan adalah menurunkan pembayaran biaya listrik. Kemudian, scenario sewa pelanggan tidak mengeluarkan investasi tetapi pihak finance-lah yang mengeluarkan investasi, dimana pihak pelanggan hanya menyewakan atapnya namun memiliki nilai tambah kepada mereka yaitu bayar listriknya berkurang.
Pihak pemerintah sendiri telah melaksanakan kegiatan ini yang mana dalam seminar ditampilkan bahwa dengan sekerja sama dengan PT. Agra surya energi DPR RI telah membangun PLTS atap dengan luas 8.600 meter, dengan menempati ruang Gedung nusantara 2, nusantara 3, nusantara 4, Gedung setjen DPR RI, Gedung mekanik dan monument energi surya Indonesia. Pihak PLN sendiri berharap bahwa semua stakeholder masing-masing bergerak bagaimana men-support pelanggan. Sehingga pelanggan pertama dapat mengerti apa yang menjadi persyaratan, termasuk juga asosiasi rekanan yang sudah ada dan yang lain-lain membantu semua stakeholder dalam melaksanakan percepatan di PLTS ini sehingga benar-benar bisa cepat dan garda terdepan kami sudah memiliki visi SOP yang sama.